WartaNusa Banten | SERANG – Asal usul golok Ciomas Banten salah satunya golok ciomas, golok paling terpanjang didunia pernah tercatat dalam Rekor MURI TAHUN 2OO5 di indonesia yang dinamakan Golok SALAM NUNGGAL dengan Panjang 7 meter, Lebar 40 cm dan berat 2 Ton merupakan golok terbesar didunia, sejarah golok Ciomas Banten adalah golok yang terkenal dan dikagumi oleh warga Banten dibuat pada Hari Kamis Tgl : 12 Rabiul Awal 1426 H, bertepatan dengan Hari Kartini dibuat di Kampung Sibopong Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang.
Ciomas sebuah kecamatan di provinsi Banten yang berjarak sekitar kurang lebih 20 KM Selatan Kota Serang, dikenal memiliki tradisi pembuatan Golok yang merupakan budaya dan warisan Religi masa silam yang masih terjaga kelestariannya hingga kini, Golok dalam kamus umum indonesia diartikan sebagai benda sejenis parang dan sejenis pedang yg berukuran pendek, untuk benda semacam itu di daerah banten dikenal dua nama yaitu GOLOK Dan BEDOG, secara fisik keduanya sama namun memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda.
Bedog adalah peralatan yang diperlukan sehari-hari seperti untuk memangkas pohon, menebang bambu dan lain lain, ada juga sejenis Bedog yang bentuknya beda dengan Golok dimana yang bagian ujungnya melengkung kebawah yang disebut congkrang atau Arit.
Sedangkan Golok umumnya difungsikan sebagai senjata yang dipakai untuk membela diri atau untuk keperluan darurat yang dipakai para pendekar didaerah banten, yang dikenal sebagai jawara biasanya memiliki senjata utama berupa Golok, begitu juga dengan masyarakat ciomas yang mempunyai Golok yang terkenal yang disebut GOLOK CIOMAS.
Golok ciomas adalah salah satu senjata khas Banten yang hingga kini masih diproses pembuatannya masih dilakukan secara Turun temurun, Golok Ciomas dibuat atau ditempa dengan besi sakti berupa palu dan Gondam, Gondam sakti itu dijuluki dengan nama SIDENOK, Bentuk SiDenok berukuran kepalan tangan dengan gagang kayu SiDenok identik dengan nama seorang perempuan,
Gondam inilah yang sudah ratusan tahun secara Turun Temurun digunakan membuat GOLOK CIOMAS hingga hari ini.
Golok Ciomas mempunyai model yang beragam dan tidak ada yang sama persis masing masing memiliki perbedaan dan keunikkan sendiri- sendiri, Golok Ciomas generasi pertama yang konon dibuat langsung oleh pemiliknya ki. Cengkuk di namakan SI REBO, Golok sepanjang 1 meter memiliki bentuk yang khas terlibat bekas pautan tangan, SIREBO sampai saat ini masih disimpan oleh masyarakat ciomas sebagai benda senjata sejarah khas Banten.
Ditemui di kediamannya, dua hari lalu, Muhaimin Soleh atau yang akrab disapa ‘Abah Umin’ menuturkan tanggapannya.
“Alhamdulillah, puji syukur Abah panjatkan kepada Allah SWT. Dengan hadirnya WartaNusa Banten kerumah Abah. Membantu untuk terus menyebarkan informasi tentang sejarah golok ciomas, karna bagi Abah golok Ciomas adalah suatu ke banggaan bagi Abah maupun masyarakat Banten khususnya,” ucap Muhaimin.
Abah juga menuturkan, bahwasanya ‘Golok Ciomas’ sudah ada dan terkenal sejak zaman Kasultanan Banten.
“Golok ciomas sudah ada sejak zaman Kasultanan Banten. Golok Ciomas Banten, diartikan sebagai kunci ciri obor masyarakat yang ketibaan dua kalimaten, yang secara umum orang Banten bilang itu adalah kunci kehidupan dunia akhirat atau disebut kunci surga. Golok Ciomas terbesar dinunia ini merupakan simbol Banten dan Insan Kamil (manusia sempurna) yang kental dengan nilai religius, patriotik, dan nasionalisme yang dalam filosofisnya terdapat 4 kriteria sebagai berikut. Yang pertama itu mampu berdialog dengan Allah SWT, melalui aqidah, iman, dan taqwa. Kedua mampu berdialog dengan sesama manusia, kepada siapapun, melalui amal soleh dan akhlakul karimah. Ketiga mampu berdialog dengan alam, yang artinya mampu mengembangkan potensi-potensi alam untuk kebutuhan hidup, dan mau menjaga juga melestarikannya, dan terakhir adalah mampu berdialog dengan diri sendiri, yakni dengan cara introspeksi diri,” paparnya.
Untuk diketahui, berdasarkan pemaparan Abah Muhaimin, keberadaan ‘Golok Ciomas’ sudah ada sejak zaman Kasultanan Banten pertama.
Adapun yang membuat ‘Golok’ dan memberikan nama ‘Ciomas’ adalah sepasang suami istri yang dijuluki dengan nama ‘Ki Gede’ dan ‘Nyi Gede, Ki Gede dan Nyi Gede merupakan orangtua yang hidup di zaman Kasultanan, yang dikenal soleh dan merupakan ahli ibadah dengan keahlian membuat ‘Golok’.
Maka, berkat kedekatan Ki Gede dan Nyi Gede kepada Allah SWT, keduanya berhasil membuat ‘Golok Ciomas’ yang didalamnya terdapat filosofi dan kaya akan nilai-nilai aqidah dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan atau peradaban Islam di Banten.
“Kedekatan Ki Gede dan Nyi Gede kepada Allah SWT hingga akhirnya berhasil membuat golok ciomas diawali dengan dzikir. Dari proses tersebut, akhirnya muncul proses berfikir, dan dalam pemikiran tersebut muncul ide untuk membuat sebuah karya yang akhirnya karya tersebut menjadi sebuah warisan budaya peradaban Islam dalam bentuk sebuah golok. Dimana golok ini, diartikan sebagai sebuah kunci dan ciomas sendiri memiliki arti ‘ciri obor masyarakat’. Jadi Golok Ciomas Banten artinya kunci ciri obor masyarakat, orang yang ketibaan dua kalimaten (Banten/dua kalimat syahadat) atau dari orang kafir menjadi orang Islam. Jadi intinya adalah dua kalimat syahadat. Jadi kalau dibilang golok ciomas memiliki hikmah, ya itu tadi hikmahnya. Jadi jangan dilihat dari goloknya tapi dilihat dari mutiara yang terdapat didalam golok tersebut, terdapat nilai-nilai budaya keislaman dan ilmu aqidah, yakni dua kalimat syahadat, untuk mengingatkan kita semua agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutupnya. @jeff/hal